Arsitektur sistem operasi
By: Johan Supriyanto, S.Kom. - April 01, 2013
Arsitektur perangkat lunak
adalah struktur-struktur yang menjadi landasan untuk menentukan keberadaan
komponen-komponen perangkat lunak, cara komponen-komponen saling berinteraksi
dan organisasi komponen-komponen dalam membentuk perangkat lunak. Arsitektur sistem operasi adalah arsitektur perangkat lunak yang digunakan dalam membangun
perangkat lunak sistem operasi.
Arsitektur sistem operasi yang terkenal antara lain
:
- Sistem monolitik
- Sistem berlapis
- Sistem client / server
- Sistem mesin maya
- Object Oriented System/ Sistem berorientasi objek
- Sistem monolitik
Operating System/ Sistem
operasi merupakan kumpulan prosedur bahwa prosedur-prosedur di dalamnya dapat
saling memanggil apabila perlu. Semua layanan yang disediakan sistem
operasi berisi karnel. Seluruh komponen sistem operasi berada di satu ruang alamat.
Kelemahan
:
§ Karena tidak dapat dipisahkan dan
dilokalisasikan maka pengujian
dan penghilangan kesalahan sulit, namun praktik pemrograman yang berdisiplin bagus dapat
mempermudah pengembangan.
§ Dalam menyediakan fasilitas pengamanan tergolong sulit
§ Pemborosan apabila setiap komputer harus menjalankan kernel monolitik sangat besar sementara sebetulnya tidak membutuhkan semua layanan yang telah disediakan kernel. Tidak fleksibel.
§ Mengakibatkan matinya seluruh sistem karena kekeliruan pemrograman di satu bagian kernel
Keunggulan :
§ Layanan
dapat dilakukan sangat cepat karena ada di suatu ruang alamat
- Sistem berlapis
Operating System/ Sistem
operasi dibentuk secara hirarki berdasarkan lapisan-lapisan , dalam hal ini
lapisan-lapisan bawah memberi layanan untuk lapisan lebih atas. Masing-masing
lapisan di satu ruang alamat tersendiri. Sistem operasi berlapis yang pertama
kali memakai sistem berlapis THE. THE dibuat oleh Dijkstra dan
mahasiswa-mahasiswanya. Sistem berlapis bertujuan untuk mengurangi implementasi sistem operasi dan kompleksitas rancangan. Tiap lapisan
memiliki antarmuka dan fungsional masukan – keluaran dengan 2 lapisan
bersebelahan dengan terdefinisi baik.
Kelemahan
:
Fungsi
– fungsi sistem operasi yang harus diberikan ke masing-masing lapisan harus
dilakukan secara hati-hati.
Keunggulan
:
Sistem
berlapis memiliki semua keunggulan rancangan yang modular, yaitu sistem terbagi
dalam beberapa modul. Masing-masing lapisan atau modul itu dapat dirancang,
dikode, dan diuji secar independen. Pendekatan berlapis menyederhanakan
rancangan, spesifikasi, dan implementasi sistem operasi.
- Sistem client / server
Sistem
operasi merupakan kumpulan proses, dalam hal ini proses-proses dikategorikan
menjadi server dan client. Server dan client
berinteraksi, saling melayani yaitu :
§ Server adalah
proses yang menyediakan layanan
§ Client adalah
proses yang memerlukan / meminta layanan
Kelemahan
:
§ Layanan
dilakukan secara lambat karena harus melalui pertukaran pesan
§ Pertukaran
pesan dapat menjadi bottleneck
Kelebihan
:
§ Pengembangan
dapat dilakukan secara modular
§ Kesalahan
(bugs) di satu sub sistem
(diimplementasikan sebagai satu proses tersendiri) tidak merusak sub sistem-sub
sistem lain sehingga tidak mengakibatkan satu sistem mati secara keseluruhan.
- Sistem mesin maya
Awalnya
struktur ini membuat seolah-olah semua pemakai mempunyai seluruh komputer
sendirian. Teknik yang digunakan adalah degnan atas pemroses yang digunakan.
Sistem operasi melakukan simulasi banyak mesin nyata. Mesin maya hasil simulasi
digunakan pemakai. Mesin maya ini merupakan tiruan seratus persen atas mesin
nyata. Satu pemakai diberi satu mesin maya. Semua pemakai diberi ilusi
mempunyai satu mesin nyata(maya) yang sama-sama canggih.
Kelemahan
:
Implementasi
yang efisien merupakan masalah yang sulit karena sistem menjadi besar dan
kompleks
Keunggulan
:
Sistem
mesin maya memberikan fleksibilitas tinggi sehingga sampai memungkinkan sistem
operasi-sistem operasi berbeda dapat dijalankan di mesin maya – mesin maya
berbeda oleh pemakai-pemakai yang berbeda.
- Sistem berorientasi objek
Sistem
operasi yang merealisasikan layanan sebagai kumpulan proses disebut sistem
operasi bermodel proses. Pendekatan lain implementasi layanan adalah sebagai
objek-objek. Sistem operasi yang diinstruksikan berdasarkan paradigma objek
disebut sistem operasi berorientasi objek. Pendekatan ini dimaksudkan untuk
mengadopsi keunggulan teknologi berorientas objek.